Disusun oleh :
Ema Astri Muliasari, M.Pd
E-MODUL
BACA TULIS
AKSARA SUNDA
Dinas Pendidikan
Kota Tasikmalaya
Aksara Sunda
PETA KONSEP
1.3 Aturan Penulisan
2. Huruf-huruf
1. Perkembangan
1.1 Sejarah
2.1 Vokal
(Swara)
2.2. Konsonan
(Ngalagena)
2.3 Angka
METODE LOKA
1.2 Standardisasi
Peta
Konsep
Indonesia merupakan salah satu negara yang terdiri dari berbagai
budaya dan suku bangsa. Salah satu suku bangsa yang ada adalah suku
Sunda yang menggunakan bahasa daerah bahasa Sunda. Dalam bahasa
Sunda tulisan dikenal sebagai aksara, sehingga tulisannya disebut aksara
Sunda. Menurut wikipedia istilah aksara Sunda yang sekarang adalah
aksara Sunda Baku yaitu merupakan sistem penulisan hasil penyesuaian
aksara Sunda Kuna yang digunakan untuk menuliskam bahasa Sunda
kontemporer. Sebagai orang Sunda seharusnya kita bangga karena bahasa
Sunda dan aksara Sunda menjadi satu-satunya bahasa daerah Indonsesia
pertama yang bisa diaplikasikan di Komputer dengan lisensi UNICODE
(Lisensi Bahasa Komputer Internasional).
Pemerintah Provinsi Jawa Barat lewat Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan telah memfasilitasi siswa untuk belajar aksara Sunda salah
satunya dengan mengadakan perlombaan tentang Maca jeung Nulis Aksara
Sunda. Selain itu pada sebagian sekolah telah mengintegrasikan
pembelajaran aksara Sunda ke dalam Mulok bahasa Sunda. Mudah-
mudahan hal ini bisa mencegah aksara Sunda yang hampir terlupakan
bahkan punah khususnya di Jawa Barat.
Pengenalan, penerapan, dan peningkatan terhadap kecakapan literasi
budaya dan kewargaan harus dilakukan secara berkelanjutan dengan
melibatkan seluruh warga sekolah, keluarga, dan masyarakat yang dalam
penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya
masyarakat setempat.
Salah satu upaya penulis untuk mengenalkan literasi budaya aksara
Sunda ini adalah dengan menggunakan metode Loka. Loka sendiri
berasal dari bahasa Sunda yaitu Ilo dan Aksara. Ilo adalah mempelajari
lebih dalam dan aksara tentu saja tulisan. Diharapkan dengan metode ini,
siswa atau pembaca mampu mempelajari dan menggali lebih dalam lagi
tentang aksara Sunda. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk
melestarikan budaya.
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Aksara Sunda
Sejarah Indonesia cukup panjang, begitu juga dengan akar budaya Sunda. Para
peneliti sejarah mengatakan bahwa aksara Sunda awalnya berasal dari huruf
Pallawa sebagai kreativitas dan kearifan lokal Sunda. Huruf Pallawa adalah jenis
huruf tertua di Indonesia dan ditemukan di prasasti Kutai, Kalimantan.
Adopsi huruf pun terus berkembang seiring dengan banyaknya kerajaan yang
mampir ke nusantara. Dengan adanya kerajaan Tarumanegara yang menguasai
Jawa bagian Barat, maka aksara yang menggambarkan bahasa Sunda pun ikut
terpengaruh dengan adanya huruf sansekerta.
Saat itu, aksara ini juga sempet diatur penggunaannya oleh VOC. Tahun 1705,
VOC sempat menduduki daerah Priangan. Sebagai pihak yang sempat
memerintah, mereka mengeluarkan aturan bahwa aksara yang resmi salah
satunya adalah Sunda, Pegon, Latin dan arab.
Kedudukan Eropa yang cukup lama di tanah Sunda membawa pengaruh yang
sangat besar. Mereka jarang menggunakan aksara ini lagi dan lebih banyak
menggunakan huruf latin. Orang Sunda pun menjadi jarang menggunakannya
kembali kecuali menghadiri sekolah tertentu.
Sejarah Aksara Sunda bisa dibaca di link berikut:
https://cultureofcomic.wordpress.com/2015/12/23/aksara-sunda-ngalagena-
sejarah-dan-penggunaan/
A. PERKEMBANGAN
1.2 Standardisasi Aksara Sunda
Masyarakat Jawa Barat (Tatar Sunda) sejak lama (sekitar 16 abad silam) telah
menggunakan aksara yang berarti termasuk kelompok masyarakat yang beraksara.
Untuk menentukan satu dari jenis-jenis aksara yang pernah digunakan itu maka
diperlukan beberapa persyaratan yang meliputi (a) pemakaian aksara untuk
merekam bahasa Sunda; (b) rentang waktu pemakaian; (c) luas wilayah pemakaian;
(d) kesederhanaan bentuk sehingga mudah ditiru; dan (e) kemungkinan untuk
dijadikan sebagai salahsatu lambang jati diri orang Sunda.
Dalam upaya melestarikan dan mengembangkan identitas serta kebanggaan
masyarakat Jawa Barat terhadap kebudayaannya sendiri, Pemerintah Daerah
Tingkat I Jawa Barat telah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 tahun
1996 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda. Perda Nomor 6 tahun 1996
dilatarbelakangi oleh Keputusan Presiden No. 082/B/1991 tanggal 24 Juli 1991.
Selanjutnya mengenai keberadaan dan fungsi aksara Sunda dalam kehidupan sosial
budaya masyarakat Jawa Barat, umumnya masyarakat Sunda, dewasa ini dan masa
datang dikukuhkan dan disyahkan dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 434/SK.614-Dis.PK/99 mengenai Pembakuan Aksara
Sunda. Adapun Perda nomor 6 tahun 1996 tersebut kini sudah disesuaikan lagi
dengan situasi dan kondisi saat ini menjadi Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Jawa
Barat Nomor 14 Tahun 2014 Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 5 Tahun 2003 Tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, Dan Aksara Daerah serta
Undang-undang (UU) No. 5 Tahun 2017 Pemajuan Kebudayaan
Atas upaya Balai Pengembangan Bahasa Daerah Dinas Pendidikan Propinsi Jawa
Barat, pada awal 2008 dibentuklah Tim Unicode Aksara Sunda. Sejak bulan April
2008, aksara Sunda resmi masuk ke dalam standar Unicode.
Berikut penjelasan sumber tentang sejarah dan standardisasi Aksara Sunda lebih
lengkapnya:
https://indian.web.id//aksara/aksara-sunda
PENDAHULUAN
1.3 Aturan Penulisan
Berdasarkan hasil silaturahmi Aliansi Pegiat Aksara Sunda (Lingga) tanggal 10
Maret 2019 telah disepakati beberapa ketentuan seperti dilansir oleh
kairaga.com antara lain:
1) Hurup /ja/ yang masih belum dipakai secara seragam. Ada yang
menggunakan versi lama dan ada juga yang menggunakan hasil versi terbaru.
Hurup /ja/ yang telah direvisi memiliki bentuk topi ke kanan bukan ke kiri
dan hampir mirip dengan hurup /da/.
2) Berkenaan dengan aksara serapan /kha/ dan /sya/ yang telah dihapus dari
daftar aksara Sunda Baku tetapi keduanya masih digunakan oleh beberapa
pihak. Penulisan yang disepakati untuk /sya/ yaitu hurup /sa /+ pamingkal
sedangkan untuk menulis /kha/ yaitu hurup /ka/ +pamaeh ditambah /ha/.
3) Menekankan kembali bahwa tanda vokalisasi dalam aksara Sunda baku
berjumlah 13, yang terletah di bawah (5 buah), di samping (5 buah) dan di atas (3
buah).
4) Mengenai cara menulis singkatan harus ditambahkan tanda tittk (.),
contohnya untuk menuliskan SMP yaitu /sa/ + pamaeh + titik +/ma/ + pamaeh
+ titik + /pa/ pamaeh + titik. Begitupun dengan kata dr. yaitu /da/ + pamaeh +
titik + /ra/ + pamaeh + titik.
(5) Mengenal cara penulisan kata serapan dari bahasa asing, terkadang masih
banyak orang yang bingung cara menuliskannya.dalam diskusi ini disepakati
bahwa untuk menulis kata serapan dari bahasa apapun harus disesuaikan
dengan pengucapan atau pelafalan dalam bahasa Sunda.begitu juga untuk
menulis nama atau apapun yang menggunakan ejaan lama, misalnya /oe/
dibaca /u/, /dj/dibaca /j/, /tj/ dibaca /c/ dan sebagainya.
Sumber bisa diklik pada link berikut untuk penjelasan lebih lengkapnya!
https://www.kairaga.com/2019/03/28/ku-aksara-jadi-baraya-pegiat-aksara-
sunda-melangkah-bersama/
A. PERKEMBANGAN
2.1 Vokal (Swara)
B. HURUF-HURUF
Aksara swara atau vokal mandiri adalah tulisan yang
melambangkan bunyi fonem vokal mandiri yang bisa menempati
posisi awal, tengah, maupun akhir sebuah kata. Aksara swara
berjumlah 7 buah, terdiri dari a, i, u, é, o, e, dan e
Berikut Link video belajar Aksara Sunda dengan mudah
https://www.youtube.com/watch?v=0f9LolhrhYs
2.2 Konsonan (Ngalagena)
Menurut amadi.unpad.ac.id, aksara ngalagena adalah lambang-lambang
bunyi yang dapat dipandang sebagai fonem konsonan yang secara silabis
mengandung bunyi vokal /a/.
Adapun jumlah aksara ngalagena sebanyak 25 buah yang terdiri dari ka,
ga, nga, ca, ja, nya, ta, da, na, pa, ba, ma, ya, ra, la, wa, sa, ha, fa, kha, qa,
sya, va, xa, dan za.
B. HURUF-HURUF
2.3 Vokalisasi (Rarangken)
B. HURUF-HURUF
Rarangkén aksara sunda terdiri dari 13 buah yang ditulis berdasarkan aksara dasar.
Berikut vokalisasi berdasarkan penempatannya.
a. Vokalisasi yang ditulis di atas lambang aksara dasar berjumlah 5 buah terdiri dari
panghulu, pemepet, paneleung, panglayar, dan panyecek.
b. Vokalisasi yang ditulis di bawah lambang aksara dasar berjumlah 3 yaitu
panyuku, panyakra, dan panyiku.
c. Vokalisasi yang ditulis sejajar dengan aksara dasar jumlahnya 5 buah yaitu
panéléng, panolong, pamingkal, pangwisad, dan pamaéh.
4. Angka (Wilangan)
B. HURUF-HURUF
Angka Sunda (bahasa Sunda: Wilangan) adalah sistem bilangan yang dipakai
oleh orang Sunda dan berisi deretan 10 angka . Sistem penulisan Wilangan
sama seperti dalam angka Arab,yaitu penulisannya mengarah ke arah
kanan,hanya saja terdapat perbedaan dalam segi penandaan, yaitu penulisan
angka dalam aksara Sunda harus menggunakan tanda pipa (|) karena
beberapa lambang angka Sunda bentuknya ada yang mirip dengan lambang
aksara ngalagéna (konsonan) sehingga dikhawatirkan terjadi ambiguasi.
Dalam Loka, belajar aksara Sunda dibagi menjadi beberapa tahap :
1. Mempelajari huruf Ngalagena (konsonan) sebanya 25 huruf
yang dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
kesamaan bentuk.
2. Mengenal bentuk swara (vokal) sebanyak 7 buah
Peta
METODE LOKA
Dalam Loka, belajar aksara Sunda dibagi menjadi beberapa tahap :
3. mengubah bentuk ngalagena dengan mengubah akhiran vocal a menjadi
vokal lain dan imbuhan atau tambahan seperti :+r, +h, +ra+, +la,+ya, +ng serta
menghilangkan vokal a pada ngalagena menjadi bentuk konsonan.
4.Mengenal angka
5. Setiap huruf diperkenalkan satu persatu disertai dengan penerapannya
dalam kata per kata yang diulang-ulang.
6. Selain latihan membaca aksara Sunda, buku ini pun disertai latihan
menulisnya baik kata maupun huruf. Sehingga pembelajaran bersifat
menyeluruh antara menyimak, membaca, dan menulis.
7. Di bagian akhir disertai latihan membaca dan menulis baik huruf maupun
angka dengan kata yang sudah berbentuk frase maupun kalimat lengkap
misalnya dalam bentuk kakawihan.
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
AKSARA
SWARA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
METODE LOKA
Latihan
METODE LOKA
Latihan
METODE LOKA
Latihan
METODE LOKA
Latihan
METODE LOKA
Latihan
METODE LOKA
Kartu Kata
METODE LOKA
Kartu Kata
METODE LOKA
Kartu Kata
METODE LOKA
Kartu Kata
METODE LOKA
Kartu Kata
METODE LOKA
Budiwati, Susi spk. 2018. Rancagé Diajar Basa Sunda. Bandung: Pustaka Jaya.
Dhermawan, Asep. 2017. Selat Sunda jeung Gunung Krakatau.
https://agroedupolitan.blogspot.com/2017/02/carita pondok-basa-
sunda.html (21 Januari 2019)
Faturohman, Taufik spk. 2007. Piwulang Basa. Bandung: Geger Sunten.
Hidayat, Rachmat Taufiq spk. 2013. Peperenian Urang Sunda. Bandung:Kiblat
Buku Utama.
Koswara, Desi. 2017. Pangrumat Basa Sunda. Jakarta: Erlangga. Nugraha,
Sam Karyana.2004. Wanoh ka Aksara Sunda. Ciamis: CV Tiga Putra.
Penyusun, Tim. 2017. Literasi Budaya dan Kewargaan. Jakarta: Kemendikbud
Sastradijaya, Ade W spk. 2007. Widya Basa Sunda. Bandung : CV Thursina.
Sumantri BA, Maman. 1985. Kamus Umum Basa Sunda. Bandung: Taraté.
Sumarsono, Tatang. 2017. Basa Sunda Urang. Bandung: Geger Sunten.
Suryani NS, Elis. 2008. Kaparigelan Maca jeung Nulis Aksara Sunda. Bandung:
Alfa Prisma Interdelta. Usi, Teh. 2019. Ku Aksara Jadi Baraya Pegiat Aksara
Sunda Melangkah Bersama. https://www.kairaga.com/2019/03/28/ku-
aksara-jadi baraya-pegiat-aksara-sunda-melangkah-bersama.html (28 Maret
2019).
http://aksarasundabaku.blogspot.com/2014/09/belajar-aksara-sunda-
wilanganangka.html
https://berita.99.co/aksara-sunda-lengkap-dan-contohnya/
https://cianjurtoday.com/aksara-sunda-swara-ngalagena-rarangken-dan-
pangwilang-angka/
https://www.kairaga.com/2019/03/28/ku-aksara-jadi-baraya-pegiat-aksara-
sunda-melangkah-bersama/
https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/05/110000579/aksara-sunda--
sejarah-dan-jumlahnya?
page=all#:~:text=Aksara%20ini%20digunakan%20sekitar%20abad,lontar%20
pada%20abad%20ke%2D16.
https://merajutindonesia.id/aksara/aksara-sunda
https://intisari.grid.id/read/033124102/bak-jadi-bahasa-resmi-yang-dipakai-
kerajaan-kuno-di-indonesia-terkuak-ternyata-begini-asal-usul-huruf-
pallawa-dan-bahasa-sansekerta-bisa-sampai-ke-indonesia?page=all
https://www.sundapedia.com/belajar-aksara-sunda-baku/
REFERENSI